T6 - RESUME KULIAH UMUM
Resume Kuliah Umum Andibachtiar Yusuf
Sutradara: Love For Sale
Melalui online class kuliah umum pada Senin, 03 Mei
2021, Andibachtiar Yusuf membagikan pengalamannya sebagai chief dari
film Love For Sale. Dalam membuat sebuah film, Andibachtiar selalu
memilih untuk mengadaptasi adegan-adegan tertentu dari referensi film lain
yang dimilikinya. Hal ini tak lain dilakukan sebagai bentuk penghormatan
tersendiri terhadap referensi film lain tersebut.
Dalam pembuatan film (film making),
Andibachtiar mengatakan kepada pemula yang ingin membuat film agar tidak
perlu pusing untuk terkendala financial plan (Budget). Menurutnya, dalam
membuat suatu film itu yang diutamakan adalah membuat film yang bagus
terlebih dahulu karena semuanya joke berproses ketika baru mulai. Contohnya,
jika ingin membuat film horror maka buatlah film yang seram. Intinya
bagaimana sebuah film itu dapat digarap dengan baik sehingga penonton
bisa mendapat tujuan dan pesannya. Untuk script dan chief treatment,
Andibachtiar menceritakan pengalamannya dalam compositions filmmaking Love For
Sale. Content diawali dengan membuat dimana large point untuk film tersebut, origin
story (kekuatan cerita asli) masing-masing untuk setiap karakter, motivasi
karakter, perjalanan karakter, dan perubahan karakter.
Setelah script jadi, untuk treatment Andibachtiar
sebagai chief/direktor biasanya memilih untuk dekat dan membangun suasana
(chemistry) dengan pemain/cast. Biasanya ia akan mengajak pemain tersebut
ngobrol di suatu tempat, sehingga ia bisa tahu apakah pemain ini
meyakinkan atau tidak untuk film yang digarapnya. Menurutnya, filmmaking itu
adalah
tentang bagaimana penonton percaya akan film yang
dibuat. Kemudian, chief bersama DOP juga akan membahas unuk membuat
gambar yang bagus. Seperti, chief akan meminta profundity warna sekian,
warna untuk setiap shot di ruangan yang berbeda, dan lain-lain. Beberapa
scene tertentu bahkan perlu menggunakan storyboard atau gambar
referensi.
Perbedaan ketika seorang chief merangkap
jadi penulis dan tidak adalah ketika menulis tentu ia akan sudah
terbayang visualnya seperti apa, sementara jika tidak akan harus berusaha
membuat treatment-nya. Terkadang chief tidak mengerjakan hal yang persis sama
seperti di script, sehingga compositions filmmaking pada akhirnya akan
tergantung keinginan chief. Dalam ruang improvisasi, sebagai chief
Andibachtiar akan membicarakan script bersama pemain untuk menyamakan
gambaran tentang karakter yang akan dimainkan. Seorang aktor yang baik
tentunya akan tahu apa yang harus ia kerjakan dan memberikan
tawaran-tawaran kecil, tidak hanya iya-iya saja ketika diarahkan.
Perlunya collaboration dalam filmmaking akan mempermudah jalannya
compositions syuting sehingga akan memberikan hasil yang ideal.
Menurut Andibachtiar, gambar itu tidak
hanya cuma soal bagus, tapi kita juga harus memberi nyawa ke dalamnya.
Seorang sutradara harus merasakan dan memberikan hal-hal yang 'nakal' ke
sebuah film yang dapat membuat penonton senang dan mengingatnya untuk
jangka waktu yang panjang.
Komentar
Posting Komentar