Resensi Karya Teks "Negeri 5 Menara"

 Tugas : T1

Gian Wiggi Gumelar

210104180049

Editing Media – B

Semester 6

RESENSI KARYA TEKS

Data Karya / Identitas

Judul : Negeri 5 Menara

Pengarang : Ahmad Fuadi

Penerbit : PT. Gramedia Pusat Utama

Tahun Terbit : 2009

Jumlah Hal : 416 Halaman


 

 

 

 

 

 

 

 


 

Sumber : (https://www.artstation.com/artwork/rG9GO)

Karya teks novel “Negeri 5 Menara” merupakan karya buku pertama yang ditulis oleh Ahmad Fuadi. Novel ini menceritakan kisah kehidupan seorang anak lelaki yang merantau dan hidup di dunia pesantren yaitu pondok pesantren Madani yang tertelak di daerah Ponorogo, Jawa Timur. Karya buku ini sangat bermanfaat dan penuh  pesan nasihat religius yang disampaikan dalam buku ini melalui makna dalam tulisan. Buku ini menceritakan alur kehidupan di dunia pesantren yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah pergerakan pada kualitas masyarakat sehingga dapat menaruh harapan besar bagi remaja dalam perjalanan untuk menjadi penerus bangsa yang cerdas serta religious. Novel “Negeri 5 Menara” ini juga merupakan novel trilogi pertama yang sangat memiliki banyak keunggulan, sehingga novel ini mendapatkan penghargaan menjadi National Best Seller dan dinobatkan sebagai “Indonesia’s Most Inspiring Novel”. Selain itu, novel ini dapat mengubah pola pikir masyarakat  terhadap kehidupan di pesantren serta mengajarkan beragam budaya dan tradisi mulai dari Bahasa, kesenian dan lain sebagainya.

Secara umum, penulis yaitu Ahmad Fuadi menceritakan kisah nyata atau pengalaman hidup yang dialami oleh 5 orang remaja lelaki yang menempuh pendidikannya di pesantren. Remaja tersebut pergi ke pesantren dari masing-masing daerahnya, Alif berasal dari Padang, Atang dari Bandung, Raja dari Medan, Dulmajid dari Sumenep, Said dari Mojokerto, dan terakhir Baso dari Gowa, Sulawesi Selatan.  Kelima tokoh remaja tersebut menjalani kehidupannya Bersama-sama di pesantren mulai dari manis hingga pahit ataupun riang hingga sedih. Pada mulaianya, Alif yang merupakan tokoh utama ingin menjadi seorang intelektual seperti presiden Indonesia yang ke-3 yaitu Bapak Habibie. Ia menginginkan bersekolah di SMA Bukittinggi dan melanjutkan kuliah di Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) demi mencapai tujuan cita-citanya. Namun, Amak (Ibu nya Alif) tidak mengijinkan Alif untuk pergi ke Bandung dan menggapai cita-citanya menjadi seorang intelektual. Amak menginginkan Alif menjadi seorang ustad dan pemuka agama sehingga Amak berpikir untuk menyekolahkan Alif ke Pesantren. Alif menuruti keinginan Amak nya meskipun berberat hati dan akhirnya Alif melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren Madani. Alif sempat mengalami culture shock di pesantren sehingga kaget bahwa peraturan di pesantren sangat disiplin. Namun, seiring dengan berjalannya waktu Alif memulai untuk berbaur dengan teman-temannya dan mereka percaya dengan kata mantra “Man jadda wajada” yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.

Sumber : (https://oldeuboi.wordpress.com/2012/03/02/film-review-negeri-5-menara-2012/)

Dilihat dari temanya novel ini menjelaskan tentang perjuangan dan kesungguhan. Menceritakan latar belakang tempat di pondok pesantren berbagai kisah sederhananya dilalui oleh remaja yang ingin menggapai  cita-citanya. Selain itu, novel ini juga menceritakan akhir yang sangat memotivasi dan menginspirasi para remaja yang ingin menggapai cita-citanya melalui pembelajaran islam dan makna dari kata kesungguhan “Man jadda wajada”. Selain itu, alur cerita dalam buku novel ini maju-mundur. Alif seorang remaja yang mengingat kilas balik Ketika dulu hingga membuahkan hasil dari pondok pesantren sehingga membuat pembaca susah menebak alur ceritanya. Namun, tidak semua menceritakan di dunia pesantrennya, setelah menceritakan di dunia pesantrennya alur cerita berlanjut menceritakan kehidupan Alif yang sekarang atau yang sedang ditempuh. Tokoh yang ada dalam buku ini merupakan tokoh yang sangat menginspirasi perjalanan kehidupannya dan akhirnya di pondok pesantren mereka memililki keinginan yang baik serta menjalankan dengan sungguh-sungguh dan akhirnya mendapatkan hasil yang diinginkan serta sukses di bidangnya masing-masing.

Secara umum, novel ini sangat bermanfaat dan bisa dijadikan bahan referensi untuk motivasi serta inspirasi dan karya ini cocok untuk semua kalangan mulai dari remaja hingga dewasa, baik untuk ibu rumah tangga, pendidik serta disarankan untuk pelajar, karena pelajar yang masih bingung kehidupannya akan mendapatkan contoh-contoh positif yang dilakukan oleh Alif dan teman-temannya untuk mendapatkan kesuksesan dalam meraih pendidikannya serta cita-citanya. Penulis dapat menyampaikan pesan dan amanatnya secara jelas kepada para pembaca, sehingga pembaca terinspirasi dan menerapkan kesehariannya yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut  (“sesuatu yang dilakukan dengan sungguh sungguh dan tidak pernah putus asa sedikitpun, pasti akan membawa hasil yang sangat baik”). Selain itun kelebihan yang didapatkan pada novel ini yaitu dapat mengubah pola pikir kita tentang kehidupan di dunia pesantren seperti di dunia pesantren tidak hanya belajar agama saja tetapi belajar penalaran dan pengetahuan umum yaitu bahasa inggis, bahasa arab, kesenian, kebudayaan dan lain sebagainya serta kita dapat mengetahui bahwa jangan meremehkan impian sekecil apapun karena Tuhan Maha mendengar dan tahu apa yang kita inginkan. Kemudian, kekurangan yang terdapat pada novel ini yaitu terdapat pada konflik yang kabur dan focus terhadap menunjukan konflik batin yang dialami oleh Alilf saja serta alur cerita yang datar namun masih tidak dapat ditebak.

Setelah membaca buku novel ini, timbulnya rasa lebih ingin memperdalam ilmu baik agama ataupun ilmu pengetahuan umum. Dalam buku ini juga memberitahu bahwa apapun yang dipikirkan oleh kita dan apapun keinginan kita belum tentu akan baik dimasa yang akan datang, karena Tuhan telah mengatur takdir kita yang terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS UAS EDITING MEDIA

TUGAS 5 - IDENTIFIKASI ELEMEN SCORE

LATIHAN -1 RESENSI KARYA (Alasan 3 Karya Resensi)